IMG-LOGO
Berita

Waspada HIV Aids Bersama Dinkes

Create By tege 15 September 2022 133 Views

Muntilan, 15/9/23

Dalam pemetaan Dinkes Kabupaten Magelang Kecamatan Muntilan termasuk salah satu kecamatan yang tertinggi pengidap HIV Aids, menurut Eko Prayitno SKM, MM selaku Kepala Puskesmas Muntilan 2 Dinkes mempunyai kegiatan pencegahan penyakit HIV Aids dan sasaran utama adalah mereka yang rentan dalam penularan virus ini yaitu kaum LGBT yang dulu sering mangkal di area taman kota Bambu Runcing.

 

Menurut Syukur Ahadi selaku ketua komisi IV DPRD Kab. Magelang pencegahan serta mitigasi itu sangat diperlukan namun masyarakat harus membudayakan hidup sehat dan juga mengenal jenis-jenis penyakit manusia terutama penyakit menular seperti Aids dan TBC .

 

Lebih lanjut beliau mengatakan DPRD akan selalu mendorong Dinkes melalui kebijakan-kebijakan dan dorongan anggaran termasuk semua puskesmas di Kabupaten Magelang agar menyediakan tenaga kesehatan khusus terutama untuk mengatasi persoalan penyakit menular ini, para tokoh agama juga sangat berperan dan diperlukan keberadaannya dalam rangka sosialisasi dan edukasi akan bahaya penyakit ini karena tokoh-tokoh inilah yang setiap hari bersinggungan langsung dengan masyarakat dan itu sangat efektif.

 

Masyarakat menengah ke bawah yang belum terakomodir dalam program kesehatan Nasional Jamkesmas/KIS, DPRD telah mendorong pihak eksekutif untuk menganggarkan dalam rangka mengatasi permasalahan ini dan sedianya akan direalisasikan pada tahun 2023 sekitar 6 Milyar rupiah.

 

HIV Aids yang selama ini belum diketemukan obatnya dan memang termasuk berkategori khusus yaitu masih sulit dalam pendeteksiannya dibutuhkan sekitar 5 tahun baru kelihatan, virus ini karena menghilangkan imun atau kekebalan tubuh seseorang dan bertempat di sel darah putih.

 

Bagaimana virus ini menular?, penularan berprinsip pada pertukaran cairan tubuh ke orang lain seperti transfusi darah, hubungan seksual, pemakaian jarum suntik maupun tusuk dll .

 

Resiko terhadap penularan penyakit ini lebih tinggi jika suka bergonta-ganti pasangan, hubungan seksual tanpa kondom dan penggunaan jarum secara bersama-samaan, tanda-tanda yang biasanya muncul bagi pengidap HIV itu seperti demam berkepanjangan, turun berat badan secara drastis, batuk kronis lebih dari 1 bulan, infeksi jamur pada mulut dan tenggorokan, pembengkakan kelenjar getah bening yang menetap di seluruh tubuh, munculnya herpes secara berulang dan bercak-bercak gatal di seluruh tubuh.

 

Pada periode jendela rentang 3-6bbulan terdapat gejala sehingga pada 5-10 tahun baru diketahui bahwa seseorang itu positif HIV Aids , untuk mengetahui terpapar atau tidak maka kita bisa melakukan test HIV dan proses VCT ( Voluntary Counseling and Testing ). 

 

Cara yang digunakan selama ini oleh para medis dalam mengatasi persoalan HIV ini yaitu dengan cara ARV ( Anti Retroviral ) yang digunakan sebagai terapi dan menghambat perkembangbiakan virus dalam tubuh, terapi ARV memberikan kesempatan pada ODHA untuk bertahan lebih lama. ( tege Akatsuki ).